Ketika ruh keluar dari jasad
Mereka bertanya kepadamu tentang ruh, jawablah olehmu :
“Ruh itu urusan Tuhanmu, dan Aku tidak akan memberikan ilmu tentang ruh itu kecuali sedikit saja” (QS., Al Isra:85)
Sampai saat ini permasalahan RUH masih menjadi misteri, dan memang Allah tidak memberi ilmu tentang RUH kecuali sedikit saja.
Tapi, ilmu yang sdikit inipun apakah kita sudah mengetahuinya?
Untuk itu marilah kita belajar bersama tentang RUH dari sebuah hadits
dari Al-Bara’ bin ‘Azib, dia berkata:
Kami keluar bersama Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa Salam (mengantarkan) jenazah seorang laki-laki Anshar. Kemudian kami sampai di kuburan, tetapi belum dibuatkan liang lahd (Celah yang ada pada kiblat kubur sebagai tempat mayit.). Maka Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa Salam duduk, dan kami duduk di sekitar beliau. Seolah-olah di atas kepala kami hinggap burung (maksudnya diam seperti ada burung di kepala saat penguburan, jadi tidak mengeraskan dzikir-dzikir, dan tahlil apalagi ngobrol). Ditangan beliau terdapat kayu yang beliau pukulkan ketanah sampai berbekas.
Lalu beliau mengangkat kepalanya, kemudian bersabda:
“Berlindunglah kepada Allah dari siksa kubur!” -dua kali atau tiga kali-
PROSES KELUARNYA RUH ORANG MUKMIN
Kemudian Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa Salam bersabda:
“Sesungguhnya seorang hamba yang MUKMIN, saat akan meninggalkan dunia
dan menuju akhirat, turun kepadanya malaikat-malaikat dari langit, wajah- wajah mereka PUTIH,
wajah-wajahmereka seolah-olah MATAHARI. Mereka membawa kafan dari kafan-kafan
SORGA, dan HANUTH (minyak wangi )dari sorga. Sehingga para malaikat itu
duduk dari hamba yang mukmin itu sejauh mata memandang.
Dan datanglah malakul maut ‘alaihis salam (Banyak orang menamakannya Izra’il, namun itu
tidak ada dalilnya) sehingga dia duduk dekat kepalanya, lalu berkata:
“Wahai nafs (jiwa; ruh; nyawa) yang baik, keluarlah menuju AMPUNAN Allah dan KERIDHAAN-Nya!”.
Maka nyawa itupun keluar, ia mengalir sebagaimana tetesan AIR mengalir dari mulut QIRBAH
(wadah untuk menyimpan air yang terbuat dari kulit), lalu malakul maut itu memegangnya.
Setelah malakul maut itu memegangnya, mereka (para malaikat yang
berwajah putih itu) tidak membiarkan nyawa itu -sekejap mata di tangannya,
mereka mengambilnya, dan meletakkannya pada kafan sorga itu.
Dan keluarlah darinya bau minyak WANGI MISK yang paling wangi yang
tidak dapati di atas bumi.
Kemudian mereka naik membawa nyawa tersebut. Tidaklah mereka melewati
sekelompok para malaikat, kecuali sekelompok malaikat itu bertanya:
“Ruh siapakah yang BAIK ini?”.
Mereka menjawab:”Si Fulan anak Si Fulan”, dengan nama TERBAIKk yang dia dahulu
diberi nama di dunia.
Sehingga mereka membawa nyawa itu sampai ke langit dunia. Kemudian
mereka minta dibukakan untuk nyawa tersebut. Maka langit dunia
dibukakan untuknya.
Kemudian para penghuni pada tiap-tiap langit mengiringi nyawa itu
sampai ke langit yang selanjutnya. Sehingga membawa nyawa itu
berakhir ke langit yang ke tujuh. Lalu Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
“Tulislah kitab (catatan) hambaku di dalam surga ‘ILIYYIN , dan kembalikanlah
dia ke bumi. Karena sesungguhnya dari bumi Kami telah menciptakan mereka,
dan darinya Kami akan mengeluarkan mereka, pada waktu yang lain.”
Maka ruhnya DIKEMBALIKAN di dalam jasadnya.
Kemudian dua malaikat mendatanginya dan mendudukannya:
# Kedua malaikat itu bertanya:”Siapakah Rabbmu?”
# Dia menjawab:”Rabbku adalah Allah”.
# Kedua malaikat itu bertanya:”Apakah agamamu?”
# Dia menjawab:”Agamaku adalah Al-Islam”.
# Kedua malaikat itu bertanya:”Siapakah laki-laki yang telah diutus
kepada kamu ini?”
# Dia menjawab:”Beliau Rasul (utusan) Allah”.
# Kedua malaikat itu bertanya:”Apakah ilmumu?”
# Dia menjawab:”Aku membaca kitab Allah, aku mengimaninya dan
membenarkannya”.
Maka seorang penyeru dari langit berseru:
“HambaKu telah berrkata benar, berilah dia hamparan dari sorga,
(dan berilah dia pakaian dari sorga) , bukakanlah sebuah pintu untuknya ke surga.”
Maka datanglah kepadanya bau SORGA dan wanginya SORGA. Dan DILUASKAN
baginya di dalam kuburnya sejauh mata memandang.
Dan datanglah seorang laki-laki berwajah tampan kepadanya, berpakaian
bagus, beraroma wangi, lalu mengatakan:
“Bergembiralah dengan apa yang menyenangkanmu, inilah harimu yang engkau telah dijanjikan(kebaikan)”.
Maka ruh orang mukmin itu bertanya kepadanya:
“Siapakah engkau, wajahmu adalah wajah yang membawa kebaikan?”
Dia menjawab: “Aku adalah AMALmu yang SHALIH”.
Maka ruh itu berkata:
” Ya Rabbku tegakkanlah hari kiamat, sehingga aku akan kembali
kepada istri dan hartaku”.
PROSES KELUARNYA RUH ORANG KAFIR
Dan sesungguhnya seorang hamba yang KAFIR, pada saat akan
meninggalkan dunia dan menuju akhirat, turun kepadanya
malaikat-malaikat yang memiliki wajah-wajah HITAM.
Mereka membawa sebuah kain-kain kafan yang buruk dan kasar dari RAMBUT,
sehingga duduk darinya sejauh mata memandang.
Kemudian datanglah malakul maut, sehingga dia duduk di dekat
kepalanya, lalu berkata:
“Wahai nafs (jiwa; ruh; nyawa) yang jahat, keluarlah menuju KEMURKAAN Allah
dan KEMARAHANNYA!”.
Maka nyawa itupun BERCERAI BERAI di dalam jasadnya. Maka malakul maut
mencabutnya, sebagaimana dicabutnya SAFFUD (Gancu; besi-besi bercabang yang
dibengkokkan ujungnya) dari wol yang basah. Lalu malakul maut itu memegangnya.
Setelah malakul maut memegangnya, mereka (para malaikat yang berwajah
hitam itu) tidak membiarkan nyawa itu -sekejap mata- di tangannya,
sehingga mereka mengambilnya, dan meletakkannya pada kain kafan kasar dari
rambut itu. Dan keluarlah darinya bau seperti BANGKAI yang PALING BUSUK
yang didapati di atas bumi.
Kemudian mereka naik membawa nyawa tersebut. Tidaklah mereka melewati
sekelompok para malaikat kecuali sekelompok para malaikat itu
bertanya:
“Ruh siapakah yang jahat ini?”.
Mereka menjawab:”Si Fulan anak si Fulan”, dengan nama TERBURUK yang dia dahulu
diberi nama di dunia.
Kemudian minta dibukakan, tetapi langit di dunia TIDAK DIBUKAKAN
untuknya. Kemudian Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa Salam
membaca:
“Sekali-kali tidak dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak
(pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lobang jarum.” (QS.
Al A’raf:40)
Lalu Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
“Tulislah kitab (catatan) hambaku di dalam SIJJIIN (penjara dan tempat yang sempit.) “
di bumi yang bawah, kemudian nyawanya DILEMPAR dengan KERAS.
Kemudian Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa Salam membaca:
“Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia
seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin
ke tempat yang jauh.” (QS: Al Hajj:31)
Kemudian ruhnya DIKEMBALIKAN di dalam jasadnya. Dan dua malaikat
mendatanginya dan mendudukkannya:
# Kedua malaikat itu bertanya:”Siapakah Rabbmu?”
# Dia menjawab:”Hah, hah, aku tidak tahu”.
# Kedua malaikat itu bertanya:”Apakah agamamu?”
# Dia menjawab:”Hah, hah, aku tidak tahu”.
# Kedua malaikat itu bertanya:”Siapakah laki-laki yang telah diutus
kepada kamu ini?”
# Dia menjawab:”Hah, hah, aku tidak tahu”.
Maka seorang penyeru dari langit berseru: “Hambaku telah (berkata)
dusta, berilah dia hamparan dari NERAKA, dan bukakanlah sebuah pintu
untuknya ke NERAKA”.
Maka datanglah kepadanya panasnya NERAKA dan asapnya. Dan kuburnya
DISEMPITKAN atasnya, sehingga tulang-tulang rusuknya berhimpitan.
Dan datanglah seorang laki-laki berwajah BURUK kepadanya berpakaian
BURUK, beraroma BUSUK, lalu mengatakan:
“Terimalah kabar dengan apa yang menyusahkanmu, inilah harimu yang
Engkau telah dijanjikan (keburukan)”.
Maka ruh orang kafir itu bertanya kepadanya:
“Siapakah Engkau, wajahmu adalah wajah yang membawa keburukan?”
Dia menjawab:”Aku adalah AMALmu yang BURUK”.
Maka ruh itu berkata: “Rabbku, janganlah engkau tegakkan hari kiamat”.
(HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Al-Albani di dalam Ahkamul Janaiz dan Shahih Al-Jami’ no:1672)
“Ruh itu urusan Tuhanmu, dan Aku tidak akan memberikan ilmu tentang ruh itu kecuali sedikit saja” (QS., Al Isra:85)
Sampai saat ini permasalahan RUH masih menjadi misteri, dan memang Allah tidak memberi ilmu tentang RUH kecuali sedikit saja.
Tapi, ilmu yang sdikit inipun apakah kita sudah mengetahuinya?
Untuk itu marilah kita belajar bersama tentang RUH dari sebuah hadits
dari Al-Bara’ bin ‘Azib, dia berkata:
Kami keluar bersama Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa Salam (mengantarkan) jenazah seorang laki-laki Anshar. Kemudian kami sampai di kuburan, tetapi belum dibuatkan liang lahd (Celah yang ada pada kiblat kubur sebagai tempat mayit.). Maka Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa Salam duduk, dan kami duduk di sekitar beliau. Seolah-olah di atas kepala kami hinggap burung (maksudnya diam seperti ada burung di kepala saat penguburan, jadi tidak mengeraskan dzikir-dzikir, dan tahlil apalagi ngobrol). Ditangan beliau terdapat kayu yang beliau pukulkan ketanah sampai berbekas.
Lalu beliau mengangkat kepalanya, kemudian bersabda:
“Berlindunglah kepada Allah dari siksa kubur!” -dua kali atau tiga kali-
PROSES KELUARNYA RUH ORANG MUKMIN
Kemudian Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa Salam bersabda:
“Sesungguhnya seorang hamba yang MUKMIN, saat akan meninggalkan dunia
dan menuju akhirat, turun kepadanya malaikat-malaikat dari langit, wajah- wajah mereka PUTIH,
wajah-wajahmereka seolah-olah MATAHARI. Mereka membawa kafan dari kafan-kafan
SORGA, dan HANUTH (minyak wangi )dari sorga. Sehingga para malaikat itu
duduk dari hamba yang mukmin itu sejauh mata memandang.
Dan datanglah malakul maut ‘alaihis salam (Banyak orang menamakannya Izra’il, namun itu
tidak ada dalilnya) sehingga dia duduk dekat kepalanya, lalu berkata:
“Wahai nafs (jiwa; ruh; nyawa) yang baik, keluarlah menuju AMPUNAN Allah dan KERIDHAAN-Nya!”.
Maka nyawa itupun keluar, ia mengalir sebagaimana tetesan AIR mengalir dari mulut QIRBAH
(wadah untuk menyimpan air yang terbuat dari kulit), lalu malakul maut itu memegangnya.
Setelah malakul maut itu memegangnya, mereka (para malaikat yang
berwajah putih itu) tidak membiarkan nyawa itu -sekejap mata di tangannya,
mereka mengambilnya, dan meletakkannya pada kafan sorga itu.
Dan keluarlah darinya bau minyak WANGI MISK yang paling wangi yang
tidak dapati di atas bumi.
Kemudian mereka naik membawa nyawa tersebut. Tidaklah mereka melewati
sekelompok para malaikat, kecuali sekelompok malaikat itu bertanya:
“Ruh siapakah yang BAIK ini?”.
Mereka menjawab:”Si Fulan anak Si Fulan”, dengan nama TERBAIKk yang dia dahulu
diberi nama di dunia.
Sehingga mereka membawa nyawa itu sampai ke langit dunia. Kemudian
mereka minta dibukakan untuk nyawa tersebut. Maka langit dunia
dibukakan untuknya.
Kemudian para penghuni pada tiap-tiap langit mengiringi nyawa itu
sampai ke langit yang selanjutnya. Sehingga membawa nyawa itu
berakhir ke langit yang ke tujuh. Lalu Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
“Tulislah kitab (catatan) hambaku di dalam surga ‘ILIYYIN , dan kembalikanlah
dia ke bumi. Karena sesungguhnya dari bumi Kami telah menciptakan mereka,
dan darinya Kami akan mengeluarkan mereka, pada waktu yang lain.”
Maka ruhnya DIKEMBALIKAN di dalam jasadnya.
Kemudian dua malaikat mendatanginya dan mendudukannya:
# Kedua malaikat itu bertanya:”Siapakah Rabbmu?”
# Dia menjawab:”Rabbku adalah Allah”.
# Kedua malaikat itu bertanya:”Apakah agamamu?”
# Dia menjawab:”Agamaku adalah Al-Islam”.
# Kedua malaikat itu bertanya:”Siapakah laki-laki yang telah diutus
kepada kamu ini?”
# Dia menjawab:”Beliau Rasul (utusan) Allah”.
# Kedua malaikat itu bertanya:”Apakah ilmumu?”
# Dia menjawab:”Aku membaca kitab Allah, aku mengimaninya dan
membenarkannya”.
Maka seorang penyeru dari langit berseru:
“HambaKu telah berrkata benar, berilah dia hamparan dari sorga,
(dan berilah dia pakaian dari sorga) , bukakanlah sebuah pintu untuknya ke surga.”
Maka datanglah kepadanya bau SORGA dan wanginya SORGA. Dan DILUASKAN
baginya di dalam kuburnya sejauh mata memandang.
Dan datanglah seorang laki-laki berwajah tampan kepadanya, berpakaian
bagus, beraroma wangi, lalu mengatakan:
“Bergembiralah dengan apa yang menyenangkanmu, inilah harimu yang engkau telah dijanjikan(kebaikan)”.
Maka ruh orang mukmin itu bertanya kepadanya:
“Siapakah engkau, wajahmu adalah wajah yang membawa kebaikan?”
Dia menjawab: “Aku adalah AMALmu yang SHALIH”.
Maka ruh itu berkata:
” Ya Rabbku tegakkanlah hari kiamat, sehingga aku akan kembali
kepada istri dan hartaku”.
PROSES KELUARNYA RUH ORANG KAFIR
Dan sesungguhnya seorang hamba yang KAFIR, pada saat akan
meninggalkan dunia dan menuju akhirat, turun kepadanya
malaikat-malaikat yang memiliki wajah-wajah HITAM.
Mereka membawa sebuah kain-kain kafan yang buruk dan kasar dari RAMBUT,
sehingga duduk darinya sejauh mata memandang.
Kemudian datanglah malakul maut, sehingga dia duduk di dekat
kepalanya, lalu berkata:
“Wahai nafs (jiwa; ruh; nyawa) yang jahat, keluarlah menuju KEMURKAAN Allah
dan KEMARAHANNYA!”.
Maka nyawa itupun BERCERAI BERAI di dalam jasadnya. Maka malakul maut
mencabutnya, sebagaimana dicabutnya SAFFUD (Gancu; besi-besi bercabang yang
dibengkokkan ujungnya) dari wol yang basah. Lalu malakul maut itu memegangnya.
Setelah malakul maut memegangnya, mereka (para malaikat yang berwajah
hitam itu) tidak membiarkan nyawa itu -sekejap mata- di tangannya,
sehingga mereka mengambilnya, dan meletakkannya pada kain kafan kasar dari
rambut itu. Dan keluarlah darinya bau seperti BANGKAI yang PALING BUSUK
yang didapati di atas bumi.
Kemudian mereka naik membawa nyawa tersebut. Tidaklah mereka melewati
sekelompok para malaikat kecuali sekelompok para malaikat itu
bertanya:
“Ruh siapakah yang jahat ini?”.
Mereka menjawab:”Si Fulan anak si Fulan”, dengan nama TERBURUK yang dia dahulu
diberi nama di dunia.
Kemudian minta dibukakan, tetapi langit di dunia TIDAK DIBUKAKAN
untuknya. Kemudian Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa Salam
membaca:
“Sekali-kali tidak dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak
(pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lobang jarum.” (QS.
Al A’raf:40)
Lalu Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
“Tulislah kitab (catatan) hambaku di dalam SIJJIIN (penjara dan tempat yang sempit.) “
di bumi yang bawah, kemudian nyawanya DILEMPAR dengan KERAS.
Kemudian Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa Salam membaca:
“Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia
seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin
ke tempat yang jauh.” (QS: Al Hajj:31)
Kemudian ruhnya DIKEMBALIKAN di dalam jasadnya. Dan dua malaikat
mendatanginya dan mendudukkannya:
# Kedua malaikat itu bertanya:”Siapakah Rabbmu?”
# Dia menjawab:”Hah, hah, aku tidak tahu”.
# Kedua malaikat itu bertanya:”Apakah agamamu?”
# Dia menjawab:”Hah, hah, aku tidak tahu”.
# Kedua malaikat itu bertanya:”Siapakah laki-laki yang telah diutus
kepada kamu ini?”
# Dia menjawab:”Hah, hah, aku tidak tahu”.
Maka seorang penyeru dari langit berseru: “Hambaku telah (berkata)
dusta, berilah dia hamparan dari NERAKA, dan bukakanlah sebuah pintu
untuknya ke NERAKA”.
Maka datanglah kepadanya panasnya NERAKA dan asapnya. Dan kuburnya
DISEMPITKAN atasnya, sehingga tulang-tulang rusuknya berhimpitan.
Dan datanglah seorang laki-laki berwajah BURUK kepadanya berpakaian
BURUK, beraroma BUSUK, lalu mengatakan:
“Terimalah kabar dengan apa yang menyusahkanmu, inilah harimu yang
Engkau telah dijanjikan (keburukan)”.
Maka ruh orang kafir itu bertanya kepadanya:
“Siapakah Engkau, wajahmu adalah wajah yang membawa keburukan?”
Dia menjawab:”Aku adalah AMALmu yang BURUK”.
Maka ruh itu berkata: “Rabbku, janganlah engkau tegakkan hari kiamat”.
(HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Al-Albani di dalam Ahkamul Janaiz dan Shahih Al-Jami’ no:1672)
No comments:
Post a Comment