Shalawat
Mengenai caranya, dengan mengucapkan lafadz yang telah diriwayatkan oleh para sahabat. Ada beberapa lafadz, saya sebutkan satu diantaranya:
"Allahumma Sholli 'Ala Muhammad wa 'Ala Ali Muhammad Kama Shollaita 'Ala Ibrahim wa 'Ala Ali Ibrahim Innaka Hamidun Majid. Allahumma Baarik 'Ala Muhammad wa 'Ala Ali Muhammad Kama Baarakta 'Ala Ibrahim wa 'Ala Ali Ibrahim Innaka Hamidun Majid."
Artinya: "Ya Allah! Berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Ya Allah! Berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia."
(HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa'i, Ibnu Majah, Ahmad, Ad-Daarimi, dll)
Tempat dan Waktu Bershalawat:
1. Di dalam shalat di waktu tasyahud/tahiyat awal/akhir.
2. Di dalam shalat jenazah sesudah takbir yang kedua.
Hal ini dishahihkan Syaikh Albani dalam kitab Ahkamul Janaiz. Lafadz shalawat yang dibaca sama dengan lafadz shalawat pada tasyahud awal dan akhir sebagaimana dijelaskan oleh Imam Ibnu Qayyim dalam kitab "Jalaa-ul Afhaam".
3. Setiap kali disebut nama Nabi yaitu dengan menyebut "Shallallahu 'Alaihi wa Sallam".
Nabi Shallallahu 'Alahi wa Sallam bersabda: "Orang yang bakhil (kikir/pelit) itu ialah orang yang (apabila) namaku disebut di sisinya, kemudian ia tidak bershalawat kepadaku Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. (Shahih, dikeluarkan At-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Hibban, An-Nasa'i, dll)
4. Sesudah mendengar adzan.
"Apabila kamu mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti yang ia ucapkan. Kemudian (setelah selesai adzan), bershalawatlah kepadaku, karena sesungguhnya barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali (saja), niscaya Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali...." (HR. Muslim, An-Nasa'i, dll)
5. Ketika masuk masjid dan keluarnya.
Telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, "Apabila kamu masuk masjid, maka ucapkanlah salam kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, kemudian ucapkanlah: Allahummaf Tahli Abwaaba Rahmatika (Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmatmu). Dan apabila ia keluar (dari masjid) hendaklah ia ucapkan: Allahumma Inni As-Aluka Min Fadhlika (Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu sebagian dari karunia-Mu." (Shahih, dikeluarkan oleh Imam Abu Dawud, Ibnu Majah, dll)
6. Setiap duduk di majelis.
Dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, beliau bersabda, "Tidak satupun kaum yang duduk di satu majelis (lalu) mereka tidak berdzikir kepada Allah didalamnya dan tidak bershalawat kepada Nabi mereka (Shallallahu 'Alaihi wa Sallam), melainkan majelis tersebut menjadi penyesalan dan kerugian atas mereka nanti pada hari kiamat. Maka jika Allah mau, Ia akan adzab mereka, dan jika Allah mau, Ia akan ampuni mereka (yakni diserahkan kepada kehendak Allah 'Azza wa Jalla). (Shahih, dikeluarkan Imam At-Tirmidzi, Ahmad, dll)
7. Pada waktu berdoa.
Disunatkan pada waktu akan berdoa terlebih dahulu membaca shalawat kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sesudah pujian dan sanjungan kepada Allah 'Azza wa Jalla. (Silsilah Shahihah No. 2035)
8. Pada waktu malam Jumat dan hari Jumat.
Dari Anas Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: "Telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, 'Perbanyaklah oleh kamu shalawat kepadaku pada hari Jumat dan malam Jumat , karena barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali (shalawat saja), niscaya Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.'" (Hasan, dikeluarkan Imam Al-Baihaqy, Silsilah Shahihah No. 1407)
Dikutip dari Sifat Shalawat dan Salam Kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Karya Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat, Terbitan Pustaka Imam Asy-Syafi'i. Untuk lebih detailnya, dan lafadz-lafadz shalawat yang lain, bisa langsung merujuk ke buku beliau tersebut.
"Allahumma Sholli 'Ala Muhammad wa 'Ala Ali Muhammad Kama Shollaita 'Ala Ibrahim wa 'Ala Ali Ibrahim Innaka Hamidun Majid. Allahumma Baarik 'Ala Muhammad wa 'Ala Ali Muhammad Kama Baarakta 'Ala Ibrahim wa 'Ala Ali Ibrahim Innaka Hamidun Majid."
Artinya: "Ya Allah! Berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Ya Allah! Berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia."
(HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa'i, Ibnu Majah, Ahmad, Ad-Daarimi, dll)
Tempat dan Waktu Bershalawat:
1. Di dalam shalat di waktu tasyahud/tahiyat awal/akhir.
2. Di dalam shalat jenazah sesudah takbir yang kedua.
Hal ini dishahihkan Syaikh Albani dalam kitab Ahkamul Janaiz. Lafadz shalawat yang dibaca sama dengan lafadz shalawat pada tasyahud awal dan akhir sebagaimana dijelaskan oleh Imam Ibnu Qayyim dalam kitab "Jalaa-ul Afhaam".
3. Setiap kali disebut nama Nabi yaitu dengan menyebut "Shallallahu 'Alaihi wa Sallam".
Nabi Shallallahu 'Alahi wa Sallam bersabda: "Orang yang bakhil (kikir/pelit) itu ialah orang yang (apabila) namaku disebut di sisinya, kemudian ia tidak bershalawat kepadaku Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. (Shahih, dikeluarkan At-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Hibban, An-Nasa'i, dll)
4. Sesudah mendengar adzan.
"Apabila kamu mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti yang ia ucapkan. Kemudian (setelah selesai adzan), bershalawatlah kepadaku, karena sesungguhnya barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali (saja), niscaya Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali...." (HR. Muslim, An-Nasa'i, dll)
5. Ketika masuk masjid dan keluarnya.
Telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, "Apabila kamu masuk masjid, maka ucapkanlah salam kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, kemudian ucapkanlah: Allahummaf Tahli Abwaaba Rahmatika (Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmatmu). Dan apabila ia keluar (dari masjid) hendaklah ia ucapkan: Allahumma Inni As-Aluka Min Fadhlika (Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu sebagian dari karunia-Mu." (Shahih, dikeluarkan oleh Imam Abu Dawud, Ibnu Majah, dll)
6. Setiap duduk di majelis.
Dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, beliau bersabda, "Tidak satupun kaum yang duduk di satu majelis (lalu) mereka tidak berdzikir kepada Allah didalamnya dan tidak bershalawat kepada Nabi mereka (Shallallahu 'Alaihi wa Sallam), melainkan majelis tersebut menjadi penyesalan dan kerugian atas mereka nanti pada hari kiamat. Maka jika Allah mau, Ia akan adzab mereka, dan jika Allah mau, Ia akan ampuni mereka (yakni diserahkan kepada kehendak Allah 'Azza wa Jalla). (Shahih, dikeluarkan Imam At-Tirmidzi, Ahmad, dll)
7. Pada waktu berdoa.
Disunatkan pada waktu akan berdoa terlebih dahulu membaca shalawat kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sesudah pujian dan sanjungan kepada Allah 'Azza wa Jalla. (Silsilah Shahihah No. 2035)
8. Pada waktu malam Jumat dan hari Jumat.
Dari Anas Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: "Telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, 'Perbanyaklah oleh kamu shalawat kepadaku pada hari Jumat dan malam Jumat , karena barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali (shalawat saja), niscaya Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.'" (Hasan, dikeluarkan Imam Al-Baihaqy, Silsilah Shahihah No. 1407)
Dikutip dari Sifat Shalawat dan Salam Kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Karya Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat, Terbitan Pustaka Imam Asy-Syafi'i. Untuk lebih detailnya, dan lafadz-lafadz shalawat yang lain, bisa langsung merujuk ke buku beliau tersebut.
No comments:
Post a Comment